Saya masih labil, dan sangat sangatlah labil. Maybe I am so regret in this, but what should I do? Could you imagine it?
I miss someone. My love, who has stole my heart. I miss you dear. I remember all of about you, all your words about me when we still together.
Saya rindu bukan berarti saya masih mengharapkanmu. Saya cinta bukan berarti saya memaksamu untuk kembali. I just want to talk more with you. Karena saya nyaman cerita saat denganmu, bersamamu, saat mendengar petuah logismu. I miss your words and all about you.
Dengarkan ini, bukan hanya mendengar tapi saya butuh untuk disimak, dan diberikan saran dan komentar. You are one of man who often give me any comments or suggestions. How I can delete you in my memory? Sedang kamu punya banyak sejarah dalam hidupku.
Dia pergi mungkin tidak untuk kembali. Seperti ada sesal mengganggap yang lalu itu benar-benar lebih, menganggapnya lebih bukan sekedar saja. Dia memang baik, tapi lucunya sekarang saya sudah tidak percaya benar dengan dia lagi. Dia tiba-tiba menjadi asing bagiku. Dan sudah tidak penting menurutku. Kau tahu? Bila dikecewakan maka tak ada lagi hubungan bisa kembali seperti semula meski masih ada senyum yang ku lontarkan padanya, tapi hati tak bisa berkata manis untuk senyum yang sudah melebar padanya. Maaf.
Terima kasih, kali ini saya benar-benar sadar bahwa saya orang yang plimplan. Sangat plimplan dan labil. Saya pikir dia yang terus positive tanpa sadar bahwa dia perlu untuk diwaspadai. Maaf saya sudah hilang kepercayaan dengan orang itu. Saya pikir dia bisa menjaga apa yang perlu dijaganya, tapi ternyata dia juga mencibir di belakang. Sarkatis bagiku orang seperti itu. Tapi ya sudahlah saya harap tidak ada lagi cerita seperti ini kedepannya. Ini pengalaman juga bagiku. Untuk tidak percaya dengan mudah dan tidak cepat simpatik dengan seseorang.
No body can describe my heart. No body know how about my feeling. Sorry, I can't believe you anymore.
We have a lot of differences and can not unite.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar