Sabtu, 25 Oktober 2014

Hallo Beruang!



Assalamualaikum.

Apa kabar kamu yang masih menjadi kekasihku meski sudah tak nyata lagi? Sehat wal afiat itu yang ku harapkan. Semoga selalu di beri kesehatan dari Allah. Amiin.

Aku tak ingin mendengar kamu sakit. Mau tahu kenapa? Aku khawatir sayang! Aku selalu mengkhawatirkan keadaan dan kondisimu yang sudah tak bisa ku ketahui lebih banyak lagi seperti dulu. Sayang, meski kamu tak pernah mengunjungi semua yang ku tuliskan disini, setidaknya aku bisa mencurahkan segala isi hatiku yang tak mampu untuk ku simpan terus menerus. Inginku curahkan disini agar ada ruang yang kosong dalam hatiku, dimana akan terisi lagi dengan sejarah baru.
Bukannya kamu ingin membuka lembaran baru dengan kekasihmu yang baru juga? Ooh betapa sedih dan kecewa hati ini sayang.... Aku cemburu dengan hatimu yang dengan mudahnya melupakan semuanya begitu saja. Apa kuncinya? Tolonglah beri tahu aku! Ku mohon! Aku tersiksa dengan perasaan ini. Yang selalu mengganggu hariku, mencuri pikiranku, dan selalu saja membayangkan kisah kita yang dulu. Miris gak sih?
Aku iri dengan keadaanmu yang sekarang bisa tertawa lepas seperti tak ada beban. Yang dengan senangnya berkicau di akun twittermu perihal gadis incaranmu. Kau ingin meraih hatinya bukan? Maaf keseringan mengintai akunmu. Aku juga tak mengerti, mengapa jemariku selalu tak bosan mencarimu dan mata pun ikut ikutan membaca setiap kicauanmu. Sakitlah pasti! Tapi apa pedulinya kamu denganku sekarang? Sedih sekali saya ini. Hahaha tapi tenang saja, aku bukan perempuan di luar sana yang bisa melampiaskan kesedihannya dengan membalas dendam atau dalam hal ini cari pelampiasan begitu? Aku bukan seperti itu yah! Biarin deh kamu punya gebetan yang baru, jadian dengan yang baru. Setidaknya aku tak seperti kamu loh! Aku ini gadis setia. Hatiku tidak gampangan. So, pergi aja! Semoga gak nyesal deh! Hahahaha :D
Gak ada salahnya dong saya jatuh cinta dengan kamu meski telat banget? Heran deh dengan hatiku yang susah banget buat move on, lirik yang lebih baik, gak bisa cepat buat suka, sayang, dan semuanya deh. Aiih susah sekali hati ini. Dan wow! Kamu termasuk lelaki hebat yang bisa maling hatiku! Kembalikan hatiku Abang! Jangan di curi, terus di buang gitu aja atuh! Sakit tau’ gak!
Sadar banget saya ini kalau gak cantik, gak bisa bergaya feminim seperti gadis di luar sana, gak bisa ngikut trendy anak sekarang, nilai juga sedikit anjlok. Mana pantas sama kamu? Kamu pantasnya sama yang cantik, tinggi, kurus, mancung, putih, feminim, cerdas, pokoknya cari yang sempurna sajalah. Dan itu tidak akan kau temui dalam ragaku. Aku ya aku! Aku yang apa adanya dan berusaha tampil tanpa kepalsuan. J
Aku sih gak suka yah dengan muluk muluk, basa basi, tapi yah inikan mau maunya saya mau nulis apa! Iya gak sih? Gak usah ikut bingung deh! Terserah saya mau bilang apa, orang ini saya juga lagi gak tahu mau bilang apa. Hahaha. Gak jelas banget yah saya ini?
Hey! Hidungnya yang suka banget flu, makanya jangan keluar malam. Entar masuk angin loh! Istirahat yang banyak! Jangan kerjanya belajaaaaaaaarrr terus! Gak bosan? Istirahatkan itu otak. Ingat harus adil dengan tubuh sendiri. Kesehatan mahal sayang! Jangan lupa minum juz wortelnya supaya matanya cepat sembuh. Dan segera bebas dari kaca mata yang sebenarnya buat kamu keren ;) Kata temanku sih kamu keren pake kaca mata. Katanya lagi, kamu itu kelihatan geniusnya. Dan katanya saya hebat loh pacaran sama kamu *Upsss maksudnya dulu* ??/....
Jangan pernah songong yah! Kalau saya pribadi sih benci banget sama orang yang sok cool, songong, angkuh. Dan no!! Itu bakal coret nama kamu dari daftar pria idaman buat saya sih :D Kalau cerdas, ya sudah cerdas saja! Bagi bagi ilmunya ke teman yang lain. Soalnya pengalaman nih yah, kalau ada yang iri itu guna guna melayang. Itu pengalaman terhebat saya pribadi. Ciee ada yang iri dengan saya, padahal saya sendiri gak tahu kenapa tuh orang iri? Tapi saya bukan pendendam. J
Saya, aku, gue, sama aja kan? Jadi terserah mau bilang apa kek. :D Pengen ngasi tau kamu aja buat naklukin cewek kayak gimana. Kamukan lagi kejar kejar cewek tuh yah sekarang? Nah, dia gak peka peka begitu? PDKTnya di perhalus. Ingat loh lain cewek, lain caranya. Perhatikan dulu, baru deketin, nah kalau berhasil, jangan lupa temannya harus dekat juga sama kamu. Harus itu! Kan supaya tahu dia curhat apaaan misalnya. Ini pengalaman sih :D Nah, hati hati kalau lagi jatuh cinta terus ngumbar kata cinta berlebihan. Masalahnya, aku udah korban kata manis kamu bro! Jadi biasa aja deh! Jangan taunya ngombral doang! Basiiii!! Perempuan itu butuhnya bukti bukan omdo! Omong doang! :P 
Hey beruang kaca mata! Gue bukan korban sinetron, gue korban dari hati lo!!! 

Untukmu Tuan!



Berharap tak ada sesalmu sepertiku

          Tahukah kamu Tuan, betapa rindu yang mencabik perasaan dan ragaku saat ini? Betapa siksa akan akhir yang begitu sadis malam itu? Aku seperti di hantui bayanganmu yang tak kasat olehku.
            Padamu Tuan yang saat ini merajai hatiku....
 Berlebihan rangkaian kataku, tapi biarlah agar dapat kau maknai rasa ini yang terlanjur dalam serta sulit mengungkap secara gamblang di hadapanmu sekarang.
            Maknai saja setiap kata yang ku tulis disini. Kamu bingung? Aku juga bingung Tuan! Kau tahu bagaimana sulitnya melangkah sendiri dengan pijakan yang compang camping bak tanpa tujuan? Mata angin seakan sinis juga padaku. Bergerak berlawanan arah karena tak sejalan jua denganku. Sepertinya mereka lebih memilihmu Tuan dibandingkan aku.
            Ku tanya dia yang duduk sendiri, ku ceritakan segala rasaku saat kepergianmu yang baru beberapa hari. Kau tahu apa yang dia katakan? Dia membelamu, lebih menjunjung perasaanmu di banding aku. Padahal dia temanku, dia sahabatku, dia keluargaku. Tetap saja kamu yang benar Tuan, bukan aku!
            Tak tahu juga apa dalam pikiran mereka. Layaknya kamu adalah yang paling benar. Dan sepertinya memang seperti itulah yang terjadi. Kamu lebih banyak benarnya, dan akulah yang lebih banyak salahnya.
            Seiring waktu, aku pun sadar akan semua kesalahanku. Kemudian bangkit untuk merajut asa yang kian padam. Memaksa hari untuk selalu tertawa dengan kegilaan dan keceriaanku seperti biasa. Dan kau tahu, Tuan? Betapa hebatnya wajahku memainkan perannya. Menyembunyikan luka yang teramat sakit dalam dadaku. Selalu, dan itulah hebatnya pipi di wajahku. Tetap tersungging senyuman manis kepada semua yang datang padaku. Walau sakit tiada tara menggerogoti hatiku yang kalut karenamu!
            Itulah hebatnya aku, Tuan! Kau tahu? Iya harus kau tahu itu! Aku hebat bermain lakon dalam drama. Inikah sandiwara cinta? Entah! Tapi ini kenyataan! Aku tidak sedang bermain ataupun bersandiwara. Aku pemeran utama. Aku actris, dan kamu actornya.
            Sekarang, aku ingin bercerita banyak denganmu Tuan. Disini saja, jangan kemana mana! Duduklah dengarkan aku! Simaklah dengan baik! Cerna dan pahamilah setiap cerita yang ku lontarkan padamu.

Sebulan yang lalu...
            Malam itu malam Jumat bukan? Tanggal 18 September 2014 tepatnya. Cobalah ingat semua yang terjadi malam itu.
            Sebelumnya kita memang terancam putus waktu itu. Seingatku hari minggu! Iya dan kita sempat teleponan, dan akhirnya semua kembali baik baik saja. Aku dan kamu tetap bersama.
            Kamu belum pernah menyatakan yang sebenarnya padaku apa yang terjadi dengan perasaanmu. Maaf karena sering menyebut nama masa laluku lewat pesan singkat. Aku hanya ingin kamu lebih sopan dalam bertutur kata pada wanita tanpa kecuali aku, Kekasihmu!
            Perasaanku dengannya tidak lebih dari sekedar teman biasa, senior, dan partner dalam debat bahasa inggrisku. Itu saja! Tidak ada lagi yang istimewa di mataku. Takkan mungkin kamu dengan bebasnya masuk dalam hidupku di tanggal 21 itu, apabila rasaku masih untuknya. Sadarlah! Aku bukan gadis macam itu! Sebelum kedatanganmu, aku sempat bertemu dengan dia masa laluku. Dan saat itu, hatiku sudah berlaku biasa saja. Tak ada rasa dan sepertinya sudah mati rasa. Ya! Jelas aku trauma dengan orang yang berlagak tulus dan unjungnya memberi harapan palsu belaka. Dia ku juluki si Mr. PHP. Setahun lamanya untuk move on dari dia masa laluku. Dan itu masih belum ada kamu.
Saya  berani menerima perasaanmu, karena menurutku kamu itu baik dan sholeh. Itu saja yah modalmu di bulan mei silam.
            Ketika kita sudah resmi sepasang kekasih barulah banyak cerita mengejutkan yang ku dapat darimu. Hanya dapat mengucapkan “Subhanallah” dengan segala kehebatanmu, kecerdasanmu, dan kemampuanmu. Darisitulah aku merasa sangat beruntung memiliki kekasih sepertimu yang terbilang langka di dunia ini. Ku ucap hamdalah pada Allah, yang telah memberikan kekasih sholeh padaku.
            Kembali pada inti permasalahan kita, kamu cemburu yah? Kenapa tidak bilang? Kamu masih marah? Kenapa tidak jujur saja? Terlanjur! Nasi sudah jadi bubur.
            Dan harus kamu tahu, bahwa aku tidak pernah berniat bermain perasaan denganmu. Wajar saja aku bilang ini itu, kamunya cuek. Kamunya sok diam. Kan sedih! Pas sayang sayagnya, malah di abaikan begitu saja. Ini hati mas! Bukan kerupuk!
            Sedemikian cara untuk membuat amarahmu mereda. Tapi sayangnya, tidak mempan juga bagimu. Ku tanyai sahabat dekatmu, meminta bantuannya, tetap saja itu  tidak berhasil. Mulai dari mengirimkan lagu dengan suaraku yang original via vn di bbm, tidak sudi kau dengarkan. Ku telepon nomor telkomselmu, malah kau reject plus non aktifkan. Sungguh kejam kamu padaku Tuan!
              Ku kirimkan lagi short message service yang mencoba buatmu sedikit sadar, tapi apa yang ku dapatkan? Kamu membentakku, memarahiku, mencaciku, hingga aku tak sanggup lagi untuk membalasnya. Begitulah hati seorang perempuan. Lemah dan mudah rapuh.
            Tunggu dulu! Aku tidak lemah! Aku juga tidak rapuh! Tapi keadaan yang membuatku seperti ini. Kodratnya, perempuan di ciptakan dengan kelemahan dan lelakilah yang membuatnya kokoh. Tapi ia di bentuk dengan penuh ketulusan dan ketangguhan.
            Apakah ini tindakan yang memalukan? Merusak harga diriku? Mencemarkan nama baikku? Tidak! Karena apa yang ku lakukan sekarang, adalah semua hal yang pernah kau lakukan dulu. Ingatlah!
            Sangat kecewa dengan kata katamu yang sederhana tapi teramat bengis untukku. Kau bilang dengan sahabatku, “cewek alay”. What? Saya alay? Hahaha ngaca dulu deh! Saya tidak merasa alay. Karena yang alay sungguhan itu kamu! Inilah cerminan dirimu dulu, yang sekarang nampak dari sikap dan tindakanku. Lucu bukan?
            Betapa baiknya aku yang tidak sedikit pun tega membiarkan hatimu terluka dengan cacian kataku. Selalu melontarkan kata sindiran yang halus yang setidaknya tidak terlalu menggores luka yang teramat dalam.
            Mungkin inilah rasa yang tulus. Tidak peduli dengan kata kasar dari bibirmu yang begitu manis saat mengejar hatiku dulu. Selalu berasumsi postif bahwa itu bukan kamu, tapi ada iblis yang merasukimu kala itu. Hahahah saya menjadi orang tolol dengan perasaan ini.
            Menurutmu perasaan tulus itu seperti apa? Hanya sekedar mengatakan sayang setiap hari, menyatakan rindu sebelum tidur, khawatir ketika sakit, menggumbar kemesraan pada saat jatuh cinta saja? Itukah tulus versi kamu, Tuan? Berarti kita tidak sependapat!
            According to me, love is a difficult thing can’t describe although through 10.000 words.            
Perasaan yang tulus adalah ia yang tak punya alasan mengapa dan ada apa. Yang hadir saat nyaman dan aman yang tercipta dari dua insan yang memadu asmara. Menimbulkan perhatian dan kecemasan saat~saat tertentu. Memainkan melodi lagu yang indah setiap hari seiring dengan bunga~bunga yang bermekaran dalam hati. Membuat seseorang jadi salah tingkah saat mendengar nama sang pujaan hatinya. Yang tiba~tiba merasa kediginan sekejur tubuhnya bila sang kekasih sudah berada dekat dengan jarak pandangnya. Itu perasaan tulus yang sebagian kecil saja.
            Mau tahu perasaan tulus yang lebih luar biasa lagi? Adalah saat dimana sang kekasih jauh oleh jarak. Saat dimana hati harus bersabar menunggu kabar darinya. Saat rindu mencekam ingin jumpa dengannya. Saat berusaha untuk mengungkapkan perasaan tapi gengsi untuk mengucapkannya. Yang bisa membuat kekasihnya itu peka, dan ternyata di salah artikan. Saat ada perubahan postif karena sang kekasih. Saat etos kerja bertambah karena ada semangat darinya. Yang juga terkadang membuatnya ingin bermanja dengan sang kekasih untuk mencuri perhatiannya dari kesibukannya selama ini. Hahahaha aku jadi rindu denganmu Tuan!
Dan juga saat semua yang indah itu harus berakhir karena ulah egoismu, kemudian kamu menyesali dan berusaha meminta maaf, serta berusaha membuatnya kembali tapi tak bisa lagi. Saat dia berkata kepada temannya bahwa dia tak akan kembali lagi, dan bodohnya kamu masih saja berharap akan kembalinya dia kepelukanmu. Saat dia berkata dengan sahabatmu bahwa kamu cewek alay, tapi kamu tetap tersenyum mendengar itu. Bodohkah kamu? Tapi itulah perasaan. Semakin dipaksa untuk melupakan, malah semakin menjadi saja perasaan itu. Dan parahnya lagi, saat kamu tahu dia ternyata naksir dengan teman yang sekelas dengannya, kamu malah mendoakan agar dia bahagia bersamanya. Lagi lagi kamu sangat tolol!
Coba bayangkan, bila semua mimpi burukmu itu terjadi? Dia dan teman kelasnya jadian, bermesraan setiap hari, bergandengan setiap saat, muncul di TimeLine mu. Dan semua itu tidak pernah kau dapatkan saat bersamanya. Kamukan LDR! Tidak cemburukah kamu? Bagaimana perasaanmu?
Sedihlah! Pasti! Siapa yang tidak sedih melihat orang yang pernah memohon perasaanmu, berjanji menjagamu, yang tidak akan ada lagi setelahmu, yang akan selalu denganmu sampai suksesnya dia kelak dan kenyataannya semua hanya rangkaian kata yang membuatmu hanya bisa meneteskan air mata saja. Syukurlah aku jauh darinya. Tapi ku tegaskan, bahwa aku tak pernah melirik orang lain selama bersamanya. Aku bukan gadis yang mudah menyatakan suka, sayang, kemudian ada rindu dengan seseorang. It’s so hard beibh!
Tuan, dari ceritaku tentangmu apa yang kamu rasakan? Akankah kamu menertawai perasaanku? Kalau begitu, tertawalah sepuas hatimu. Cemoohlah aku sesuka yang kau mau. Jelasnya aku hanya ingin dikau tahu, akulah hati yang tulus mencintai dan menyayangi hingga detik ini. Tapi tak menjamin untuk detik, menit,jam,hari,minggu,bulan,dan tahun selanjutnya. Terima kasih telah hadir dalam hariku walau itu sangat singkat. Semoga kau tak pernah menyesali keberadaanku saat bersamamu dulu. Yang perlu kau tahu, ada gadis yang tulus mencintaimu karena Allah. Yang setia mendoakan kebaikan dan kesuksesanmu. Semoga kau tak pernah mendapati penyeselan seperti apa yang ku rasakan kini.
Tenanglah, Tuan! Jika ceritaku ini menggangumu, mengusikmu, membuatmu bosan, semua ini tak akan lama. Akan ada waktu yang tepat, dimana hati ini kembali normal seperti sedia kala. Yang akan sembuh dari luka. Kemudian merajut kembali kebahagiaan yang baru yang mungkin saja tidak lagi denganmu. Saat ini aku masih mengharapkanmu. Tapi aku takkan mengemis cintamu. Karena aku bukanlah pengemis. Aku juga takkan memohon dan bertekuk lutut dihadapamu untuk kau kembali denganku, karena pada dasarnya, perasaan tak dapat dipaksakan.

Untukmu,Tuan..
Pergilah sejauh mungkin
Gapai hati sesuai inginmu
Rangkul jiwa dengan hebatmu

Tak usah peduli denganku lagi
Bila memang matamu tak sudi menengok ke arahku
Berbanggalah dengan mampumu
Mencabik rasaku begitu mendalam

Suatu saat aku pun akan bosan
Juga merasakan kejenuhan
Seperti apa yang kau lakukan
Tapi bukan sekarang!

Ketika aku pun melangkah jauh
Jangan tanyakan kemana aku
Karena aku pergi
Untuk bahagiakanmu

Jangan lagi ada sesal
Percuma dendam dipelihara
Buanglah jauh
Ini hanya sementara

Aku percaya dengan Tuhan
Beriku kekuatan dengan rasa ini
Buatku tegar dan kokoh
Bertahan selama yang Tuhan mau.

Heran dengan diri sendiri

Sepanjang perjalanan mengelilingi pasar, niatnya kan mau beli sepatu baru buat ke lomba beberapa hari mendatang. Carinya lamaaa banget! Bareng mama kelilingi seisi pasar. Sudah singgah di semua toko sepatu. Di suruh pilih sama mama mana yg pas dan aku suka gitu yah. Namanya juga cewek yg termasuk tomboy dan jauh dari feminim, semua sepatu ku tolak mentah2! Ada sepatu coraknya batik, ku bilang gak suka. Ada sepatu balet pake pita di atasnya, beeh tambah gak suka. Ada juga yg mereknya lumayan, tapi kayak bapak2. Pas suka sama sepatu keren dan gayanya pas buat gue gitu, mama yang tolak! Mau tau kenapa? Itu sepatu cowok mbak! Hahaha. Diomelinlah saya di toko sepatu sama mama "Kamu itu cewek. Sudah tau kalau tomboy, mau pake sepatu cowok lagi! Kapan jadi ceweknya kamu?" Haha saya hanya cengingisan dengar kata2 mama itu. Dan gak jadi deh beli sepatu itu.

Sumpah yah susaah banget cari sepatu buat kakiku ini. Hati gak suka lah. Banyak maunya lah. Aiih saya juga heran :/ Karena saking butuhnya sama sepatu, akhirnya kita cari ke temoat yg lain lagi. Di tengah perjalanan, mama ketemu sama penjual bunga. Mama langsung menpercepat langkah kakinya kemudian menyapa mas si penjual bunga itu "Mas! Kapan datang mas? Lamaku mi cari2 terus kalau hari pasar lagi" Kemudian si oenjual bunga itu bilang gini "Iya bu, ini baru datang dari jawa." (Logat jawa). Mereka asyik berbincang gitu bahas bunga2. Biasalah ibu2 suka banget dengan bunga.  Mau tau gak berapa banyak bunga yang di beli mama  tadi? Banyak! Mungkin kurang lebih 10 macam bunga2. Sebagai anak yg baik, tentunya bantu milih bunga yg bagus dong. Mama itu pecinta bunga2. Di halaman rumah, setiap hari mama nengokin bunganya. Lepas sholat subuh dari masjid, mama sudah sayang2an gitu dengan bunganya. Pokoknya tergila-gila sama flowers deh. Mama sampai lupa kalau niat ke pasar cuma buat beliin saya sepatu sekolah dan perlengkapan lainnya buat lomba.

Mama senyum terus di penjual bunga. Karena sudah lama ngincar bunga2 baru tapi mas penjual bunga tak kunjung datang. Walahweleeh mama ada ada saja. Saya cuma ikut ketawa aja liat mama kayak gitu. Tingkahnya kayak anak2 tadi. :D Di hitunglah berapa total harga bunganya. Mama sempat tawar menawar juga. Saya juga ikut gombal si oenjual. Dan berhasil dapat bonus bunga mawar ungu. :)

Lepas di penjual bunga, mama bilang gini "Tidak usah mu kasi tau papamu kalau beliki bunga" Dan yeah! Saya nurut pasti. Kan mama perhatian banget gitu yah sana bubganya kalau udah sore nyiram bunga, kasi pupuk, cat potnya, nyusun tanamannya. Pokoknya sering habisin waktu sorenya di halaman rumah. Jadi depan rumah cantik gitu karena tangan mamaku dong.

Kita kembali cari2 sepatu. Karena saking susahnya, terpaksa beli yang biasa aja. Saya terpaksa beli sepatu yang ada pitanya. Mau gak mau dari pada gak pake sepatu nanti. Jadi kalau sudah lomba, baru deh beli sepatu yang branded. Biasalah seleraku itu langka. Susah di tebak.

Setekah beli sepatu, kita ke penjahit buat ngecilin rok dan baju sekolah. Baju seragam sekolah ku baru hadiah osk dari kabupaten. Itu di kecilin kan badan ku udah kurusan sekarang. Bayangin aja yah mungkin beratku turun sekitar 5-7 kg. Sekarang bajuku banyak yang kegedean. Keren dong ;) tinggal kulit di cemerlangkan :D bahasa apaan tuh?

Di penjahit saya masih ketawain diri sendiri. Yang gak ada unsur kefeiminimannya. Plisss deh nabilah! Gak tau juga apa yang bisa bikin saya jadi feminim (?) Mama aja maksa terus buat saya jadi feminim. Usai belanja, kita ke warung. Mama makan es pallu butung, saya makan es tape. Sekian ceritaku. Yaa this is my story.

Jumat, 24 Oktober 2014

Pemimpinku cerminan Rasulku

Selamat atas pelantikan Bapak Presiden dan wakil Presiden Baru Republik Indonesia (Jokowidodo dan Jusuf Kalla) semoga dapat mengemban tugas dengan Amanah dan selalu mengutamakan kedaulatan rakyat Nusantara. Semoga selalu menjadi kebanggan masyarakat. Selalu rendah hati dan sederhana. Pak Jokowi Presidenku. Ku nantikan kerja pastimu. Berharap semua yang ada dalam hati ini bisa terwujud dengan kepemimpinanmu. Banyak yang bilang sosok mu yang sederhana membuat orang menyanjungmu. Banyak juga orang yang menceladirimu. Tapi akulah anak Bangsa yang sangat mengidolakan dirimu. Walau tak pernah jumpa langsung denganmu, akuberpendapat bahwa cara kepemimpinanmu mencermikan Rasulullah. Betapa kagumnya aku pada sosokmu,Pak! Aku bermimpi untuk bertemu denganmu Pak. Akulah salah satu anak bangsa yang begitu mengagumi cara kepemimpinanmu. Akulah anak bangsa yang ingin jua sepertimu. Pak, beban berat harus Engkau jalankan. Semoga mampu memimpin Indonesia dengan bebas Korupsi! Aku percaya kebaikan akan terus bersama Engkau Pak Presidenku! Jokowi Si tukang kayu kini jadi RI 1!

Minggu, 19 Oktober 2014

Why??

Kata 'mengapa'?? Hanya dapat ku ungkapkan lewat tulisan ini. Mengapa?? Ooh mengapa sayang?? Aduuh lagi-lagi aku ingin bertanya MENGAPA??? Aku hanya bisa bertahan dengan perasaan ini. Ya Allah kenapa seperti ini? Sepertinya ingin kabur dari hati yang kacau. Kemana tempat yang baik guna mengasingkan hati yang terluka? Ooh Tuhan! Betapa seringnya hati ini merasa sakit. Setiap malam, saat melihat gambar seseorang itu. Aduh!! Bahagia saat melihat kabar suksesnya saat ini. Semoga dia ke nasional lagi dan lagi. Amiin. Hanya itu. Iya hanya itu.Ya Allah, aku hanya bisa berdoa untuknya. Untuk kebaikannya, kebahagiaannya dan juga kesuksesannya. Ya Allah terima kasih pernah memberiku kesempatan untuk bersamanya. Seakan merangkulnya ketika ia merasa kesulitan dengan apa yang dikerjakannya. Seakan memeluknya saat ia berkata sedang sakit. Aku merindukan itu Tuhan! Merindukan manjanya,kasih sayang, keluguan wajahnya, tutur lisannya yang sering kali buatku tersenyum sendiri juga tertawa sendirian. Hahaha lucu sekali! Aku hanya bisa merindukan itu! Merindukan itu sekarang??? Bodoh!!! Aku bodoh! Sampaikanlah rindu ini Tuhan... Dalam se-bait puisi, pintaku kau mengerti yang ku rasakan. Tidak sebait tapi ber-bait. Aku masih dan terus mencintaimu..... Ya Allah, Rabb penciptaku. Penerjemah dari semua rasaku, selalu ku nyanyikan lagu ini untuk dia, Hamba-Mu yang berada jauh dari pandanganku sekarang. Sampaikanlah! Ku mohon! Aku merindukanmu yang jauh tak tersentuh Yang selalu berjanji tak lari dari diriku Walau jarak memisah, walau hampa menyiksa Aku pun benrjanji tak lari dari dirimu Sampai kau kembali... Cintaku takkan berhenti Setia menanti apapun yang terjadi Dan sampai kau kembali Cintamu jangan berpaling Setia menanti Sampai kita bertemu lagi..... #Rossa~Setia Menanti Mengapa ooh mengapa?? Mengapa aku begini?? Ya Allah jawablah do'aku.

Kembalinya atau tidak, ku pasrahkan pada Allah

Betapa hati tak pilu, sang Kekasih sudah pergi. Menjauhi setiap jejak kakinya saat berlari berusaha mengejarku di Bulan Mei silam. Sungguh terlambat rasa itu ku berikan. Kau tahu kalau aku adalah hati yang tulus. Tak mudah memberi ataupun menerima cinta seseorang. Sudah terlanjur, dan aku hanya bisa bersedih dan selalu mengharapkan waktu dapat terulang kembali seperti sedia kala. Dimana ada kamu, yang selalu bisa buatku tersenyum setiap hari. Selalu membuatku nyaman dan aman bersamamu.

Kekasihku yang lalu, bila saja kau sempat membaca tentang perasaanku, tidakkah kau bisa mencerna apa yang dulu dan saat ini terjadi? Kamu memang telah berlalu pergi, dan bodohnya aku masih saja berada di tempat yang sama saat masih ada Kita. Kau tahu kenapa? Karena rasa ini memaksaku duduk manis menantimu. Melarangku untuk melangkah dan juga berlalu pergi sepertimu.

Sayang... aku masih menyayangimu. Hendaknya rasa ini sudah ku kubur dalam. Ku biarkan musnah oleh waktu. Sudah sebulan 21 itu berakhir di angka 18. Kemarin sudah sebulan bukan? Seandainya kita masih 21, maka 2 hari lagi anniv bulanan kita. Happy Anniversary 4 Month Akhi :D haha aku hanya bercanda.

Rasanya sakit seperti sekarang. "I am falling to pieces" yah! Hatiku luluh lantak! Breakeven. Semua hancur remuk sekarang. Aku sakit kak! Sakit! Perih kak! Perihhh! yah Pedih!!!! Kamu seharusnya tahu itu. Tapi aku tak boleh menyesali semuanya. Semua sudah terjadi dan aku percaya ini garis tangan kita berdua. Kita boleh berencana. Kamu boleh berangan begitu juga aku. Tapi tetap saja ada Sutradara yang mengawasi kita. Yang memiliki rencana hebat untuk kita Sang Pemeran Utama.

Sejak awal, ketika aku pun sudah merasakan sedikit yang kau rasakan, aku menegaskan bahwa Kita harus terus di jalan Allah SWT. Dan kita selalu melafadzkan kata cinta karena Allah "Ana Uhibbuka Fillah Akhi" dan kau pun juga selalu berkata "Ana Uhibbuki Fillah Ukhti". Aku bahagia sekali kak. Sangat bahagia. Semoga Allah mendengar lisan kita saat itu. Semoga malaikat juga ikut mengaminkan do'a dan Mimpi Besarmu bersamaku saat kau sering berkata "Ku mantapkan dalam do'aku kamu adalah Jodohku". Saya juga heran dengan kata katamu yang sepertinya sangat yakin denganku. Terus ku mencoba patahkan anganmu itu karena takutnya kita tidak berjodoh. Tapi saya yakin Allah sudah mengaturnya dengan baik.

Terima kasih untuk 3 bulan 18 harinya bersamaku. Aku sudah berjuang untuk dirimu kembali kasih. Tapi sepertinya tak mungkin lagi. Ku ucap syukur bila Allah mengebalikanmu, tapi bila tidak semoga kau terus bahagia begitu juga aku. Ku pasrahkan pada zat pemilik Cinta dimana hati harus berlabuh.
Tapi kau harus tahu bahwa aku setia menantimu. Menanti saat kau kembali sekaligus menyambut pengganti dirimu yang lebih baik lagi di hari esok. Aku masih sayang, aku masih cinta, aku masih setia. I love you.

Meski begitu, aku juga sangat sakit karena seminggu setelah semuanya berakhir, saat aku masih mencoba bertahan kamu dengan senangnya berkicau tentang gadis lain. Sekarang aku sudah tahu namanya. Sudah lihat wajah polosnya. Inisialnya *D W. Sy* bukan? Semoga kamu bisa mendapatkan hatinya. Semoga kamu bahagia kak. Walau hati ini hancur saat menyimpulkan semua yang pernah kau katakan. Dia sekelas denganmu! Ahh kamu benar benar jahat! Kenapa bukan dia saja yang kau kejar terlebih dahulu? Kenapa harus aku kak? Kalau tahu kamu sukanya sama dian** yang sudah tahu sekelas sama kamu, bisa mesra setiap harinya dengan kamu, yang lebih malaqbiq di mata kamu. Dian kan pakai jilbab segitiga. Ahhh sudahlah! Kamu jahat!!!!! Saya cemburu! Tapi bodohnya, tidak pernah curiga kau punya hati dengan gadis lain dulu. Tidak pernah kepikiran kamu bisa saja cinlok dalam kelas seperti temanku di sekolah.

Ini sudah takdir kita. Jalan masing masing mungkin itu lebih baik. Mungkin kau tak temukan bahagia denganku. Maaf sering membuat air matamu menetes. Aku tahu kamu tulus. Aku pun sama tulusnya dengan perasaanmu. Tapi sayangnya, aku tak sehebat dirimu yang sangat mudah membuka hati dengan yang baru. Yah! Aku butuh waktu, butuh proses seperti saat kamu masuk dan meminta hatiku.

I love you never die in my life. May be you have moved on. But i am still grieving. Thanks for your loved to me. Thanks so much my Greatest Boy. My sweetheart for while. Good bye. See you in the new story later. When we got our ambition. When we hold "SUCCESS". Good bye..
*Saya ikhlas

Minggu, 12 Oktober 2014

Selembar Foto Ukuran 3R

Tidak basa basi juga, saya hanya akan membalas postingan dari kamu kawan!

         Kamu memang berhak untuk menuntut atau memperkarakannya dengan UU fotografi. Terima kasih sudah menuntut dan bersikeras untuk begini dan begitu dengan dasar yang sangat kuat.
         Sebagai pelajar yang mengerti hukum dan konstitusi meski tak sebanyak yang kamu mengerti dan kamu pahami, saya membenarkan hal itu. Argumenmu tepat sasaran.
         Tapi memang fokus camera tdk tertuju ke kamu. Saat itu seingat saya, hanya ingin memfokuskan ke arah orang2 yg bekerja di halaman belakang kelas. Dan kamu tiba2 lewat. Semua ekspresi teman2 yg lain sama kok. Sama2 tdk sadar kamera. Tapi mereka tdk mempermasalahkannya. Memang tdk semua orang punya pikiran sama. Seperti halnya kamu. Yang sebenarnya orang tdk mengenal siapa perempuan  yang hendak berjalan itu? Tapi ya sudahlah yah saya tidak suka memperkeru suasana. Dan hanya karena selembar foto itu kita tidak solid dan tak bisa ketawa bareng lagi. Ya gila amat kali yah dan bodoh sekali kalau cuma karena itu kita tidak searah di dalam kelas yang sama.
           Oh iya, soal egois, saya akui kalau saya itu orang yang sangat egois. Sangat- sangat egois. Tapi kita sadar aja yah kalau setiap orang punya ego masing2. Dan masalah Tuhan kita semua punya Tuhan. Dan maaf juga karena pernah bilang Ateis. Waktu itu Arlin sempat cerita tentang buku yang dia baca judulnya Ateis. Ada cerita yg lakonnya tdk beribadah dan semacamnya.
           Kamu dan mereka yang pernah berbicara banyak dengan saya mungkin dan sudah pasti menjudge saya sebagai orang yang sok peduli atau sok alim, atau apalah segala macam. Jujur yah saya hanya ingin mengamalkan kalam Allah yg firmannya kurang lebih isinya seperti ini "Tegurlah sesamamu apabila kamu melihat kesalahan padanya. Jika teguranmu sudah cukup tiga kali, maka cukup hanya menegurnya dalam hati dan doakan yang terbaik utk dia. Kemudian diamlah".
          Saya anggap kamu itu saudara seImanku. Saudari Muslimah ku. Saya senang kalau banyak teman yang sholat, yang beribadah kepada Tuhannya (ALLAH SWT). Kita sama2 tahu kan kalau yg membedakan kita dengan agama yg lain adalah SHOLAT dimana harus didirikan dan punya niat dalam hati, dan syarat sah yg harus dijalankan.
          Sekedar mengingatkan, kita manusia yang Allah rahasiakan maut kapan menjemput. Selagi kita bisa sholat, kenapa tidak kita kerjakan? Sebelum saudara seMuslim kita mensholati kita nanti.
          Kemudian tentang tangan yang bersih pertanda orang yang rajin sholat dan juga wajah yang berseri-seri. Itu fakta sayang! Air wudhu yang mengindahkan semua itu. Yang memberikan cahaya disetiap air sucinya. Dan semoga kamu juga tahu itu. Mungkin  saya sok tahu, tapi apa yang saya tahu rasanya wajib untuk saya berikan kepada orang lain. Apalagi kalau saya sudah sayang. Saya peduli berarti saya sayang. Tidakkah kamu merasa dipedulikan oleh saya? Kalau iya, itu karna saya sayang.
          Karna saya sudah berkali-kali mengajak untuk beribadah dan semacamnya sampai harus keluar kata 'Ateis' yg tdk sepantasnya saya lontarkan hal itu. Maaf sekali lagi. Saya sudah menjalankan kewajiban saya sebagai Umat Muhammad yang senantisa menegur saudaranya dan memberikan ilmu yang diketahui.
           Berbicara tentang kebakaran, rasanya itu sudah beberapa hari yang lalu. Dan bukan kemarin saya bahas itu. Oke. Jadi kebakaran itu kamu cek lagi yah.
           Sesampainya saya di rumah saya ingat kamu. Dan saya ingat mimpi saya di Jum'at Malam. Entah apa pertanda dari semua itu. Sekali lagi saya sedih dengan apa yang terjadi dengan kamu. Dengan cerita mu kepadaku di mimpi itu. Dan saya mengurungkan niat untuk fotomu itu. Fotomu akan saya simpan di album pribadi saya. Yang akan selalu membuat saya ingat kejadian debat mendadaknya kita yang battle kayak 'British Parlementary' haha sampai bawa konstitusi. Semoga saya, kamu, dan Kita bisa jadi Pendebat Sulbar Yang Terbaik (The Best Speaker 2015 ) Amiin.
Maaf karna kamu jadi benar2 menangis dan gagal utk memendam perasaanmu lebih lama.
Sorry dear, Mukarrama.
Makasih cokelatnya yah semoga kamu kelak jadi Haji Mabrur. Amiin. Kamu , saya Juga! Selamat malam.

Sabtu, 11 Oktober 2014

Ketika rindu menyapa...

             Ketika rindu menyapaku, lagi-lagi aku tak mampu untuk ungkapkannya. Selalu saja terpendam yang sering kali memaksaku untuk bicarakan hal itu. Masih saja hati ini dilanda kalut yang tak kunjung usai.
             Merindukan hal yang sudah terlanjur jadi kenangan. Bila sedang mengenangnya, ada saja bulir indah yang menetes mengiringi ingatan memori untuk selalu mengingat semua hal yang pernah terjadi.
             Mungkin saja benar orang itu tak akan kembali lagi. Tak akan bisa menerimamu kembali. Tapi kenapa hati selalu saja bertahan dengan perasaan yang salah? Perasaan yang tidak lagi tepat pada tempatnya.
            Andai saja kau mau tahu atau setidaknya sedikitnya untuk mau mengerti dengan keadaan, pasti tak begini jadinya kini. Ya benar kamu tak dipedulikannya dahulu. Kau tahu? Itu karena dia menyiapkan diri untuk merasakan kebahagiaan bersamamu bukan semata-mata bermain ataupun bersandiwara saja.
            Ya! Dia masih mencintaimu. Menyimpan rindu yang selalu hadir dalam setiap kejadian. Sepi ataupun ramai, tetap saja hampa tanpa hadirmu dalam dunia nyatanya.

Selasa, 07 Oktober 2014

Please, stop to hurt me..

2 bulan itu memang gak kerasa. Ternyata saya bisa kok nyaman nyaman aja tanpa dia. Sudah bisa menghela nafas dengan lega. Menghirup udara dengan bebas. No Nyeseekk yes!
Seperti burung yang terbang mengudara, kemanapun dia mau. Iya aku bebas! Bebas dari keterpurukan. Bebas dari rasa yang selalu menyiksa.. Ku umumkan lewat caraku berpikir, menyikapi masalah, bertutur kata dengan bijak dan dewasa :D

Saya  punya teman curhat, dari awal sampai detik ini dia tahu semua perasaanku. Kayak Bak gitu buat penampungan :D Namanya Mei Cahaya. Si kecil mungil yang sifatnya introvert. Jadi, rasanya aman aja gitu kalau curhat ke dia. Saya kan extro, dia intro jadi komplit ;) Udah sepakat jaga rahasia dan saling percaya.


Tak bisa lagi seperti "Bhinneka Tunggal Ika"

             Bunga itu datang lagi, ku pikir tak akan sama. Senetral dulu, saat hanya tahu tapi tak saling mengenal. Ternyata anggapanku salah! Gugup, lalu membisu. Kemudian diam tak mampu ucap walau hanya untuk menyapa.
            Kikuk! Saat kau berada diujung sana, cepat terpintas dibenakku, memutar kembali yang telah terjadi waktu itu. Apakah kamu juga begitu? Sudahlah! Mungkin tak akan ada lagi arti semua itu bagimu. Tiba–tiba kau mendadak Amnesia! hahaha.
            Benar! Semua berakhir karena ulahku. Keras kepala dan terus saja bangga dengan ego yang merajaiku kala itu. Ku coba tuk yakinkanmu akan penyesalan terdalamku. Tapi maaf tak lagi pantas untukku. Kini kau sisakan rasa dan sesal yang tiap hari menghantuiku. Hanya dapat menyemaikannya dalam mimpi indah saat masih ada Kita.
            Jarak yang dulu pisahkan kita, bukanlah penghalang untuk rasa suci ini. Untuk hati lugu dan polos yang sedang menikmati indahnya "Merah Jambu". Tapi sayangnya, waktu juga ikut menghambat. Jarak pun makin memisahkan. Pembeda tak lagi dapat menyatu. Tak bisa lagi seperti "Bhinneka Tunggal Ika".
            Bila saja ku mampu baca pikirmu, menembus alam bawah sadarmu, inginku kupas seluruh rahasia yang saat ini tak ada yang tahu. Aku penasaran dengan yang terjadi sekarang. Perihalku hanya Allah yang tahu. Begitu juga dengan perihalmu.
            Kala itu, kamu dengan tegasnya mengungkap rasa. Menunggu jawabanku, dan terus saja mengejarku. Kamu dengan sabarnya berjuang demi perasaanmu yang tulus. Kau terus coba yakini aku bahwa kamu serius tidak hanya bersandiwara belaka. 
           Terus saja meragu dalam benakku. Karena tak ada lelaki yang dapat dipercaya tutur katanya. Pelan dan begitu lamban, hati ini mulai terbuka untukmu. Membiarkanmu masuk tuk mengisi hari–hariku dengan menambah warna baru dalam hidupku.
           Kaulah kekasihku yang nyata. Pertama kali ku beranikan diri ucapkan kata rindu, memberi kasih sayang, juga perhatian yang tulus. Semudah itukah kau lupakan segalanya? Menghapus kenangan indah bersamaku dulu? Kejam! Kamu JAHAT!!
          Tak semua orang dapat dengan cepatnya berpaling, lalu memberikan hal yang sama untuk yang baru seperti saat bersama dengan yang lalu. Ku berikan yang terbaik, ku jadikan hubungan itu berbeda dengan yang lain. Kamu manusia unique dan aku berusaha membuat keadaan selalu unique dan langka. Agar kau terus mengingatnya hanya saat ada Kita semua itu terjadi.
         Sekarang kamu pergi jauh. Lari dengan kencangnya, aku tak kuasa untuk mengejar. Tetapi hati tak lelah untuk bersabar menunggumu disini, sampai kau sadar kemana harus kau kembali. Dan dimana rumah Cintamu harus pulang.
         Inilah aku Rina dengan cerita kegalauanku karena masih mencintaimu, merindukanmu, dan selalu menginginkan dirimu seorang. 

ANA UHIBBUKA FILLAH <3
*Aku yang tak pernah bisa membencimu*

by:Nabilah Haruna
created Kandeapi, 1st Oct 2014


at 15.00 WITA